Sabtu, 05 Desember 2015

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI


Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan, mulai dari mulut sampai anus adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sistem pencernan juga meliputi organ-organ yang terletk diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati, dan kandung empedu.
1.       Mulut
Mulu adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Didalam rongga mulut terdapat :
a.    Geligi, ada 2 (dua) macam yaitu;
·      Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan. Lengkap pada umur 2½ tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (premolare).
·      Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah terdiri dari; 8 buah gigi seri (dens insisiws), 4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi geraham (molare) dan 12 buah gigi geraham (premolare).
Fungsi gigi terdiri dari; gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring gunannya untuk memutuskan makanan yang keras dan liat, dan gigi geraham gunannya untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong.

b.    Lidah
Lidah dibagi menjadi 3 (tiga) bagian;
·      Pangkal lidah (Radiks lingua), pada pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan napas pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan jangan masuk ke jalan napas.
·      Punggung lidah (Dorsum lingua), terdapat puting-puting pengecap atau ujung saraf pengecap.
·      Ujung lidah (Apeks lingua)
Fungsi lidah yaitu: mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat pengcepa dan menelan, serta merasakan makanan.
Otot lidah: otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah, (M. Mandibularis, os Hioid dan prosesus stiloid) menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman bergabung dengan otot instrinsik yang terdapat pada lidah. M. Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.
c.       Kelenjar ludah
Disekitar rongga mulut terdapat tiga buah kelenjar ludah yaitu:
·      Kelenjar parotis: letaknya dibawah depan dari telinga di antara prosesus mastoid, kiri dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (muskulus buksinator).
·      Kelenjar submaksilaris: terletak dibawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
·      Kelenjar sublingualis: letaknya dibawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut. Kelenjar ludah disarafi oleh saraf-saraf tersadar.

2.       Faring
Merupakam rgan yang menghubungkn rongga mulut dengan kerongkongan (esofagus), di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.
Ke atas bagian depan berhubungan dengn rongga hidung dengan perantara lubang bernama koana. Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantara lubang yang disebu ismus fusium. Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring terdapat tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga. Bagian media disebut orofaring, bagian ini terbatas ke depan sampai akar lidah bagan inferior.

3.       Esofagus (Kerongkongan)
Meruoakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya ± 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung. Lapisan dinding dari dalam ke luar, lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa, lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal.
Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang punggung setalah melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung.
Esofagus dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.       Bagian superior à sebagian besar adalah otot rangka.
2.       Baian tengah à campuran otot rangka dan otot halus.
3.       Bagian inferior à terutama terdiri dari otot halus.

4.       Lambung / Gaster
Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama di daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan esofagus melalui orifisium pilorik, terletak dibawah diapragma didepan pankreas dan limpa, menempel disebelah kiri fundus uteri.
a)       Bagian lambung terdiri dari:
Ø  Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah kiri osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas.
Ø  Korpus venrtikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.
Ø  Antrum pilorus, bagian lambung membentuk tabung mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pilorus.
Ø  Kurvantura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari ostium kardiak sampai ke pilorus.
Ø  Kurvantura mayor, lebih panjang dari kurvantura minorterbentang dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior. Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvantura mayor sampai ke limpa.
Ø  Osteum kardiakum, meruapakan tempat dimana esofagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.

b)       Fungsi lambung terdiri dari:
Ø  Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung.
Ø  Getah cerna lambung yang dihasilkan:
-          Pepsin fungsinya: memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton).
-          Asam garam (HCl) fungsinya: mengasamkan makanan, sebagai anti septik dan desinfektan, dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
-          Renin fungsinya; sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu).
-          Lapisan lambung; jumlahnya sedikit memecah lemak yang merangsang sekresi getah lambung.

5.       Pankreas
Sekumpulan kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah panjangnya kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum samapai ke limpa dan beratnya rata-rata 60-90 gr. Terbentang pada vertebralumbalis I dan II di belakang lambung.
a)       Bagian dari pankreas:
Ø  Kepala pankreas, terletak di sebelah kanan rongga abdomen dan di dalam lelukan duodenum yang melingkarnya.
Ø  Badan pankreas, merupakan bagian utama dari organ ini letaknya di belakang lambung dan di depan vertebra umbalis pertama.
Ø  Ekor pankreas, bagian runcing di sebelah kiri yang sebenamnya menyentuh limpa.

b)       Fungsi pankreas
·           Fungsi eksokrin, yang membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.
·           Fungsi endokrin, sekelompok kecil sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau langerhans, yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang mensekresikan insulin.
·           Fungsi sekresi eksternal, yaitu cairan pankreas yang dialirkan ke duodenum yang berguna untuk proses pencernaan makanan di intestinum.
·           Fungsi sekresi internal, yaitu sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau lanngerhans sendiri yang langsung dialirkan ke dalam peredaraan darah. Sekresinya disebut hormon insulin dan hormon glukagon, hormon tersebut dibawa ke jaringan untuk membantu metabolisme karbohidrat.

c)       Hasil sekresi
ü  Hormon insulin, hormon insulin ini langsung dialirkan ke dalam darah tanpa melewati duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini termasuk sel-sel kelenjar endokrin.
ü  Getah pankreas, sel-sel yang memproduksi getah pankreas ini termasuk kelenjar eksokrin, getah pankreas ini dikirim ke dalam duodenum melalui duktus pankreatikus, duktus ini bermuara pada papila vateri yang terletak pada dinding duodenum.
Pankreas menerima darah dari arteri pankreatika dan mengalirkan darahnya ke vena kava inteferior melalui vena pankreatika. Jaringan pankreas terdiri dari atas lobulus dari sel sekretori yang tersusun mengitati saluran-saluran kecil dari lobulus yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan melalui badan pankreas dari kiri ke kanan. Saluran kecil ini menerima saluran dari lobulus lain dan kemudian bersatu untuk membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi.

6.       Kantung empedu
Sebuah kantong berbentuk terang dan merupakan membran berotot, letaknya dalam sebuah lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya 812 cm berisi 60 cm³. Kantung empedu (berwarna hijau) dalam sistem pencernaan manusia.
a)       Fungsi kantung empedu
ü  Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu menjadi kental.
ü  Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh sel-sel hati jumlah setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc sekresi yang digunakan untuk mencerna lemak. 80% dari getah empedu pigmen (warna) insulin dan zat lainnya.

b)       Bagian dari kantung empedu
·           Fundus vesikafelea, merupakan bagian kantung empedu yang paling akhir setelah korpus vesikafelea.
·           Korpus vesikafelea, bagian dari kantung empedu yang didalamnya berisi getah empedu.
·           Leher kantung kemih. Merupakan leher dari kantung empedu yaitu saluran yang pertama masuknya getah empedu ke badan kantung empedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam kantung empedu.
·           Duktus sistikus. Panjangnya ± 3¾ cm berjalan dari leher kantung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
·           Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
·           Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.

7.       Hati
Merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya dibawah difragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat sekresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.

8.       Usus Halus / Intestinum Minor
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), usus penyerapan (illeum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.
Bagian-bagian usus halus:
Ø  Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian pertama usus halus yang panjangnya 25 cm, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pankreas. Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam duodenum pada satu lubang yang disebut ampulla hepatopankreatika, ampulla vateri, 10 cm dari pilorus.
Ø  Usus kosong (jejenum), menempati dua perlima sebelah atas pada usus halus yang selebihnya.
Ø  Usus penyerapan (illeum), menempati tiga perlima akhir.

9.       Usus Besar / Intestinum Mayor
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
a)    Fungsi usus besar:
-          Menyerap air dari makanan
-          Tempat tinggal bakteri koli
-          Tempat feses
b)    Bagian-bagian usus besar atau kolon:
ü  Kolon asendens. Panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika.
ü  Kolon transversum. Panjangnya ± 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.
ü  Kolon desendens. Panjangnya ± 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dari fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
ü  Kolon sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S, ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
ü  Rektum. Terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.

10.   Usus Buntu / Appendiks Vermiformis
Usus buntu dalam bahasa latin disebut appendiks vermiformis. Pada awalnya organ ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak memiliki fungsi, tetati saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar limfoid.

11.   Rektum
Rektum dalam bahasa latin regere (meluruskan , mengatur). Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, dimana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

12.   Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis bagian posterior dari peritoneum. Dindingnya diperkuat oleh 3 otot sfingter yaitu:
·           Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
·           Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.
·           Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja sesuai kehendak.

Proses Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Sel

Nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh meliputi: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
1.       Karbohidrat.
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Gugus penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi karbohidrat adalah:
a.       Sebagai sumber energi utama.
b.       Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia lain.
c.       Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang sangat penting dalam pewarisan sifat.
d.       Sebagai senyawa yang membantu proses berlangsungnya BAB.

2.       Lemak
Lemak merupakan senyawa organik majemuk. Lemak diserap oleh tubuh dalam bentuk gliserol dan asam lemak. fungsi lemak yaitu:
a.       Sebagai pelindng tubuh dari pengaruh suhu rendah.
b.       Sebagi pelarut vitamin A, D, E, K.
c.       Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital.
d.       Sebagai penghasil energi tertinggi.
e.       Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel.
f.        Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin.
g.       Sebagai salah satu bahan peyusun garam empedu, asam kholat, dan hormon seks.

3.       Protein
Komponen dasar dari senyawa protein adalah asam amino yang dibedakan menjadi tiga golongan yaitu: asam amino esensial, semiesensial, dan non esensial. Fungsi protein bagi tubuh adalah:
a.       Sebagai zat pembangun tubu, menyusun sel-sel baru untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
b.       Sebagai bahan baku enzim, antibodi dan hormon.
c.       Menjaga kestabilan tekanan osmotik caira didalam rongga tubuh.
d.       Sebagai penghasil energi apabila energi utama tidak mencukupi.

4.       Vitamin
Vitamin dapat dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Fungsi vitamin bagi tubuh adalah:
a.       Memperlancar metabolisme tubuh.
b.       Sebagai biokatalisator reaksi dalam tubuh.

5.       Mineral
Garam mineral yang dibutuhkan oleh tbuh yaitu:
a.       Zat kapur (Ca) berfungsi membantu proses penggumpalan darah, mempengaruhi penerimaan rangsang pada syaraf, bersama fosfor membentuk matriks tulang.
b.       Fosfor, berfungsi dalam pembelahan inti sel dan memindahkan sifat-sifat keturunan, mempengaruhi semua proses perombakan dan pembentukan zat.
c.       Zat besi, berfungsi sebagai komponen dalam hemoglobin untuk mengikat oksigen dalam eritrosit.
d.       Flour, berfungsi menguatkan gigi.
e.       Kalium, berfungsi sebagai komponen anorganik yang penting di dalam cairan intraseluler, komponen penting dalam transmisi impuls syaraf dan kontraksi otot.
f.        Natrium dan chlor berfungsi membantu iritabilitas dari sel-sel otot, natrium sebagai buffer.
g.       Yodium, berfungsi sebagai pembentukan tiroksin.

6.       Air
Air tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan sebagai bahan pelarut dalam metabolisme tubuh. Air yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung berat badan, jenis kelamin, aktivitas, dan suhu lingkungan. Fungsi air yaitu:
a.       Melarutkan senyawa lain.
b.       Mengangkut zat dari sel ke sel atau aringan ke jaringan lainnya.
c.       Menjaga kestabilan tubuh.

Makanan atau nutrisi yang telah diproses dalam sistem pencernaan akan diangkut oleh sistem sirkulasi (yang diatur oleh sistem kardiovaskular) yang membawa nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ, dan sistem organ serta membawa membawa produk akhir metabolik keluar dari sel, jaringan, organ dan sistem organ.
Transpor nutrisi, gas, hormon, enzim dan zat-zat vital lainnya dibawa darah melalui pembuluh darah kapiler ke seluruh sel tubuh, kemudian zat-zat sisa dibawa darah menuju paru-paru, ginjal atau kulit untuk dikeluarkan oleh tubuh.
Seluruh jaringan (kumpulan dari beberapa sel) memiliki pembuluh darah kapiler kecuali kartilago, rambut, kuku dan kornea mata.

Hormon-Hormon Terkait Dengan Kebutuhan Nutrisi Makro Dan Mikro Nutrien

1.       Hormon insulin
Hormon ini dihasilkan oleh sel beta yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah serta hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh.
2.       Hormon glukagon
Adalah suatu hormon yang dikeluarkan pankreas yang berfungsi untuk meningkatkan kadar glukosa darah.
3.       Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia.
4.       Hormon tiroksin
Adalah hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon ini membantu sintesis protein dan pertumbuhan, dan juga membantu mengatur metabolisme tubuh.
5.       Hormon kortisol
Merupakan hormon steroid, lebih khusus glukokortikoid yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.
6.       Hormon somatostatin
Adalah peptida yang dihasilkan oleh beberapa jaringan tubuh, termasuk hipotalamus.
7.       Hormon epinefrin / norepinefrin
Adalah sebuah katekolamin dengan peran ganda sebagai hormon dan neurotransmitter.

Metabolime Karbohidrat, Lemak, Dan Protein

1.       Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam sel. Metabolisme karbohidrat merupakan pusat dari semua proses metabolisme. Glukosa dimetabolisme melalui tahap oksidatif yang berlangsung secara aerobik (dalam mitokondrio) maupun anaerobik (dalam sitosol) yang menghasilkan pembentukan ATP.
Jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut:
a)       Glukosa sebagai bahan bakar utama metabolisme akan mengalami glikolisis (dipecah) menjadi 2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
b)       Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
c)       Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
d)       Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
e)       Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.
f)        Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga habis, maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi.

2.       Metabolisme Lemak
Ada 3 fase, yaitu:
a.       Beta Oksidasi
Proses pemutusan atau perubahan asam lemak manjadi asetil co-A. Asetil co-A terdiri 2 atom C → sehingga jumlah asetil co-A yang dihasilkan = jumlah atom dalam rantai karbon asam lemak : 2.
b.       Siklus Krebs
Proses perubahan asetl ko-A → H + CO2. Proses ini terjadi di dalam mitokondria. Pengambilana asetil co-A di sitoplasma dilakukan oleh: axalo asetat → proses pengambiln ini terus berlangsung sampai asetil ci-A di sitoplasma habis. Oksaloasetat berasal dari asam piruvat. Jika asupan nutrisi kekurangan KH → kurang asam piruvat → kurang oxaloasetat.
c.       Fosforilasi Oksidatif
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tersebut ditangkap oleh ADP untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP. Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam proses rantai respirasi. Fosforilasi oksidatif → proses merubah ADP → ATP (dengan menngunakan energi hasil reaksi H2 + O2 → H2O + E)

3.       Metabolisme Protein
¾ zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon). Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide. Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa. Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut,  kuku); dan aktin-miosin.
Transport Protein
-        Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah.
-        Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan.
-        Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim)
-        Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein
Penggunaan Protein Untuk Energi
-        Jika jumlah protein terus meningkat → protein sel dipecah jadi asam amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak.
-        Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses: deaminasi atau transaminasi
-        Deaminasi: proses pembuangan gugus amino dari asam amino
-        Transaminasi: proses perubahan asam amino menjadi asam keto

Metabolisme Purin, Pirimidin, Porfirin
1.       Purin dan pirimidin
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNS, koenzim (NAD, NADP, ATP, UDPG). Inti purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul asam nukleat RNA dan DNA. Purin dan pirimidin merupakan unsur yang nonesensial secara dietetik artinya manusia dapat mensintesis nukleotida secara denovo, meskipun tidak mengkonsumsi asam nukleat.
2.       Biosintesa nukleotida purin
Sintesis pertama terbentuk sepenuhnya nukleotida purin, monophosphate insosine, IMP dimulai dengan 5-phospho-α-ribosyl-1-pirofosfat, PRPP. Tiga proses berkontribusi pada nukleotida purin biosuntesis adalah:
a.       Sintesis dari amphibolic peralihan
b.       Phosphoribosylation dari purin
c.       Fosforilasi nukleosida purin
3.       Biosintesa nukleotida pirimidin
Basis menyelesaikan pertama adalah berasal dari 1 mol glutamin, salah astu mol ATP dan 1 ml CO2 (yang merupakan karbamoilfosfat) dan 1 mos aspartate.
4.       Katabolisme purin
·         Adenosin → Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat
·         Guanosin → Guanin → Santin → Asam Urat
·         Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tsb banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus
·         Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadi penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi
5.       Katabolisme pirimidin
·         Sitosin → Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 + NH3
·         Timin → Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3
·         Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati
6.       Porfirin
Adalah suatu senyawa organik yang mengandung empatcincin pirol, suatu cincin segi lima ang terdiri dari empat atom karbon dengan atom nitrogen pada satu sudut. Sifat khas porfirim yaitu pembentukan kompleks dengan ion-ion logam yang terikat pada atom N cincin-cincin pirol.
7.       Biosintesa heme
Ada 2 tahap, yaitu:
a.       Sintesa porfirin
Porfirin adalah senyawa siklik yg dibentuk oleh 4 cincin pirol. Masing-masing cincin dihubungkan oleh 4 jembatan metenil (-HC=).
b.       Sintesa heme
Selama proses metabolisme, pemakaian heme untuk sintesa sitokro sitokrom P 450 meningkat sehingga konsentrasi heme dalam sel menurun yang menyebabkan meningkatnya amlev sintetase Protoporfirin III + Fe2+ heme sintetase heme ferokelatase (di mitokondria). Sintesa heme terjadi dalam sebagian besar jaringan mamalia, kecuali eritrosit dewasa (karena tidak mengandung mitokondria).

Pembentukan Urea

1.       Mekanisme Di Hati
Jika sel tubuh kelebihan asam amino, asam amino tersebut akan mengalami deaminasi. Deaminasi merupakan pemindahan gugus amin (-NH) dari asam amino. Deaminasi mengakibatkan terkumpulnya amonia yang bersifat racun. Hati dengan bantuan enzim arginase akan mengubah arginin (salah satu asam amino esensial) menjadi ornitin dan urea. Urea akan dibuang melalui ginjal, sedangkan ornitin akan mengikat amonia yang bersifat racun dan akan dikeluarkan ke dalam empedu dan urin.
2.       Mekanisme Di Nefron Ginjal
Di dalam ginjal terjadi serangkaian proses pembentukan urine. Proses pembentukan urine meliputi 3 tahap yaitu :
a.       Tahap Penyaringan (Filtrasi).
Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman. Proses filtrasi: Ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.

b.      Tahap penyerapan kembali (reabsorpsi).
Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus kontortus proksimal, dan lengkung Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar urea menjadi lebih tinggi. Proses reabsorpsi: mula-mula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air, garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine.

c.       Tahap Pengeluaran (Augmentasi).
Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju saluran pengumpul (tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria).

Keadaan Kenyang Dan Puasa

1.       Metabolisme Kenyang
Selama makan, kita memasukkan karbohidrat, lemak, dan protein, yang kemudian dicerna dan diserap. Sebagian bahan makanan ini digunakan dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP, untuk memenuhi kebutuhan energi segera. Kelebihan konsumsi bahan bakar yang melebihi kebutuhan energi tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan tersebut disimpan. Selama periode dari permulaan absorpsi sampai absorpsi selesai, kita berada dalam keadaan kenyang atau keadaan absorptif. 

2.       Metabolisme Puasa
Kadar glukosa darah memuncak pada waktu sekitar 1 jam setelah makan, dua jam setelah makan, kadar kembali ke rentang puasa (antara 80-100mg/dL) seiring dengan oksidasi atau pengubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar oleh jaringan penurunan glukosa menyebabkan penurunan sekresi insulin. Namun, apabila kita berpuasa terus selama 12 jam, kita masuk ke status basal yang di kenal sebagai keaadaan pasca obsobtif.

Tanda Dan Gejala Gangguan Nutrisi

a.       Penampilan umum : lemah, tampak sakit kronis atau akut
b.       Rambut : kusam dan kering, rapuh, pigmen berkurang, mudah dicabut, tipis dan kasar
c.       Wajah : kulit gelap diatas pipi dan dibawah mata, kulit bebecak, muka bengkak atau pipi kempot
d.       Mata : membrane mata pucat, kering
e.       Bibir : bengkak dan kasar, lesi disudut mulut
f.        Lidah : tampak lembut, bengkak merah daging, sakit, papilla atropi
g.       Gigi : karies, kecoklatan, malposisi
h.       Gusi : seperti spon, mudah berdarah
i.         Klenjar : pembesaran kelenjar tiroid
j.         Kulit : kasar, kering, berbecak, bengkak, pucat