Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan, mulai dari mulut sampai anus adalah
sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya
menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa
proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring),
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sistem
pencernan juga meliputi organ-organ yang terletk diluar saluran pencernaan,
yaitu pankreas, hati, dan kandung empedu.
1.
Mulut
Mulu adalah suatu rongga terbuka tempat
masuknya makanan dan air. Mulut merupakan bagian awal dari sistem pencernaan
lengkap yang berakhir di anus.
Didalam rongga mulut terdapat :
a.
Geligi, ada 2
(dua) macam yaitu;
· Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7
bulan. Lengkap pada umur 2½ tahun jumlahnya 20 buah disebut juga gigi susu,
terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi taring (dens kaninus)
dan 8 buah gigi geraham (premolare).
· Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun
jumlahnya 32 buah terdiri dari; 8 buah gigi seri (dens insisiws), 4 buah gigi
taring (dens kaninus), 8 buah gigi geraham (molare) dan 12 buah gigi geraham (premolare).
Fungsi gigi terdiri dari; gigi seri untuk memotong
makanan, gigi taring gunannya untuk memutuskan makanan yang keras dan liat, dan
gigi geraham gunannya untuk mengunyah makanan yang sudah dipotong-potong.
b.
Lidah
Lidah dibagi menjadi 3 (tiga) bagian;
· Pangkal lidah (Radiks lingua), pada pangkal lidah yang
belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan napas pada waktu
kita menelan makanan, supaya makanan jangan masuk ke jalan napas.
· Punggung lidah (Dorsum lingua), terdapat puting-puting
pengecap atau ujung saraf pengecap.
· Ujung lidah (Apeks lingua)
Fungsi lidah yaitu: mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai alat
pengcepa dan menelan, serta merasakan makanan.
Otot lidah: otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah, (M. Mandibularis, os Hioid dan prosesus stiloid) menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman bergabung dengan otot instrinsik yang terdapat pada lidah. M. Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.
Otot lidah: otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah, (M. Mandibularis, os Hioid dan prosesus stiloid) menyebar ke dalam lidah membentuk anyaman bergabung dengan otot instrinsik yang terdapat pada lidah. M. Genioglossus merupakan otot lidah yang terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.
c. Kelenjar ludah
Disekitar
rongga mulut terdapat tiga buah kelenjar ludah yaitu:
·
Kelenjar
parotis: letaknya dibawah depan dari telinga di antara prosesus mastoid, kiri
dan kanan os mandibular, duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari
glandula parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (muskulus buksinator).
·
Kelenjar
submaksilaris: terletak dibawah rongga mulut bagian belakang, duktusnya bernama
duktus wartoni, bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
·
Kelenjar
sublingualis: letaknya dibawah selaput lendir dasar rongga mulut bermuara di
dasar rongga mulut. Kelenjar ludah disarafi oleh saraf-saraf tersadar.
2. Faring
Merupakam rgan yang menghubungkn rongga mulut dengan kerongkongan
(esofagus), di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan
kelenjar limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan
terhadap infeksi.
Ke atas bagian depan berhubungan dengn rongga hidung dengan perantara
lubang bernama koana. Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantara lubang yang disebu ismus fusium. Bagian superior disebut nasofaring,
pada nasofaring terdapat tuba yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang
telinga. Bagian media disebut orofaring, bagian ini terbatas ke depan sampai akar
lidah bagan inferior.
3. Esofagus (Kerongkongan)
Meruoakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya ±
25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah lambung. Lapisan
dinding dari dalam ke luar, lapisan selaput lendir (mukosa), lapisan submukosa,
lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan otot memanjang longitudinal.
Esofagus terletak di
belakang trakea dan di depan tulang punggung setalah melalui toraks menembus
diafragma masuk ke dalam abdomen menyambung dengan lambung.
Esofagus dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Bagian
superior à sebagian
besar adalah otot rangka.
2. Baian
tengah à campuran otot
rangka dan otot halus.
3. Bagian
inferior à terutama
terdiri dari otot halus.
4.
Lambung / Gaster
Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang
paling banyak terutama di daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas
fundus uteri berhubungan dengan esofagus melalui orifisium pilorik, terletak
dibawah diapragma didepan pankreas dan limpa, menempel disebelah kiri fundus
uteri.
a) Bagian lambung terdiri dari:
Ø Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas
terletak sebelah kiri osteum kardium dan biasanya penuh berisi gas.
Ø Korpus venrtikuli, setinggi osteum kardium, suatu
lekukan pada bagian bawah kurvatura minor.
Ø Antrum pilorus, bagian lambung membentuk tabung
mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pilorus.
Ø Kurvantura minor, terdapat sebelah kanan lambung
terbentang dari ostium kardiak sampai ke pilorus.
Ø Kurvantura mayor, lebih panjang dari kurvantura
minorterbentang dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli
menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior. Ligamentum gastro lienalis
terbentang dari bagian atas kurvantura mayor sampai ke limpa.
Ø Osteum kardiakum, meruapakan tempat dimana esofagus
bagian abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.
b) Fungsi lambung terdiri dari:
Ø Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan
makanan oleh peristaltik lambung dan getah lambung.
Ø Getah cerna lambung yang dihasilkan:
-
Pepsin fungsinya: memecah
putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton).
-
Asam garam (HCl) fungsinya:
mengasamkan makanan, sebagai anti septik dan desinfektan, dan membuat suasana
asam pada pepsinogen sehingga menjadi pepsin.
-
Renin fungsinya; sebagai
ragi yang membekukan susu dan membentuk kasein dari kasinogen (kasinogen dan
protein susu).
-
Lapisan lambung; jumlahnya
sedikit memecah lemak yang merangsang sekresi getah lambung.
5. Pankreas
Sekumpulan
kelenjar yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah panjangnya
kira-kira 15 cm, lebar 5 cm mulai dari duodenum samapai ke limpa dan beratnya
rata-rata 60-90 gr. Terbentang pada vertebralumbalis I dan II di belakang
lambung.
a)
Bagian dari pankreas:
Ø Kepala pankreas, terletak di sebelah kanan rongga
abdomen dan di dalam lelukan duodenum yang melingkarnya.
Ø Badan pankreas, merupakan bagian utama dari organ ini
letaknya di belakang lambung dan di depan vertebra umbalis pertama.
Ø Ekor pankreas, bagian runcing di sebelah kiri yang
sebenamnya menyentuh limpa.
b)
Fungsi pankreas
·
Fungsi eksokrin, yang
membentuk getah pankreas yang berisi enzim dan elektrolit.
·
Fungsi endokrin, sekelompok
kecil sel epitelium yang berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau langerhans,
yang bersama-sama membentuk organ endokrin yang mensekresikan insulin.
·
Fungsi sekresi eksternal,
yaitu cairan pankreas yang dialirkan ke duodenum yang berguna untuk proses
pencernaan makanan di intestinum.
·
Fungsi sekresi internal,
yaitu sekresi yang dihasilkan oleh pulau-pulau lanngerhans sendiri yang
langsung dialirkan ke dalam peredaraan darah. Sekresinya disebut hormon insulin
dan hormon glukagon, hormon tersebut dibawa ke jaringan untuk membantu
metabolisme karbohidrat.
c)
Hasil sekresi
ü Hormon insulin, hormon insulin ini langsung dialirkan
ke dalam darah tanpa melewati duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan
insulin ini termasuk sel-sel kelenjar endokrin.
ü Getah pankreas, sel-sel yang memproduksi getah
pankreas ini termasuk kelenjar eksokrin, getah pankreas ini dikirim ke dalam
duodenum melalui duktus pankreatikus, duktus ini bermuara pada papila vateri
yang terletak pada dinding duodenum.
Pankreas
menerima darah dari arteri pankreatika dan mengalirkan darahnya ke vena kava
inteferior melalui vena pankreatika. Jaringan pankreas terdiri dari atas
lobulus dari sel sekretori yang tersusun mengitati saluran-saluran kecil dari
lobulus yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan melalui badan
pankreas dari kiri ke kanan. Saluran
kecil ini menerima saluran dari lobulus lain dan kemudian bersatu untuk
membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi.
6. Kantung
empedu
Sebuah
kantong berbentuk terang dan merupakan membran berotot, letaknya dalam sebuah
lobus di sebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya, panjangnya 812
cm berisi 60 cm³. Kantung empedu (berwarna
hijau) dalam sistem pencernaan manusia.
a)
Fungsi kantung empedu
ü Sebagai persediaan getah empedu, membuat getah empedu
menjadi kental.
ü Getah empedu adalah cairan yang dihasilkan oleh
sel-sel hati jumlah setiap hari dari setiap orang dikeluarkan 500-1000 cc
sekresi yang digunakan untuk mencerna lemak. 80% dari getah empedu pigmen
(warna) insulin dan zat lainnya.
b)
Bagian dari kantung empedu
·
Fundus vesikafelea,
merupakan bagian kantung empedu yang paling akhir setelah korpus vesikafelea.
·
Korpus vesikafelea, bagian
dari kantung empedu yang didalamnya berisi getah empedu.
·
Leher kantung kemih.
Merupakan leher dari kantung empedu yaitu saluran yang pertama masuknya getah
empedu ke badan kantung empedu lalu menjadi pekat berkumpul dalam kantung
empedu.
·
Duktus sistikus. Panjangnya
± 3¾ cm berjalan dari leher kantung empedu dan bersambung dengan duktus
hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
·
Duktus hepatikus, saluran
yang keluar dari leher.
·
Duktus koledokus saluran
yang membawa empedu ke duodenum.
7.
Hati
Merupakan kelenjar terbesar
di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya dibawah
difragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat sekresi. Hal
ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa
senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan
memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati
disebut proses detoksifikasi.
8. Usus
Halus / Intestinum Minor
Usus
halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus
dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), usus penyerapan (illeum).
Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
kantung empedu.
Bagian-bagian usus halus:
Ø Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian pertama
usus halus yang panjangnya 25 cm, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya
mengelilingi kepala pankreas. Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke
dalam duodenum pada satu lubang yang disebut ampulla hepatopankreatika, ampulla
vateri, 10 cm dari pilorus.
Ø Usus kosong (jejenum), menempati dua perlima sebelah
atas pada usus halus yang selebihnya.
Ø Usus penyerapan (illeum), menempati tiga perlima
akhir.
9. Usus
Besar / Intestinum Mayor
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus
antara usus buntu dan rektum.
a) Fungsi usus besar:
-
Menyerap air dari makanan
-
Tempat tinggal bakteri koli
-
Tempat feses
b) Bagian-bagian usus besar atau kolon:
ü Kolon asendens. Panjangnya 13 cm, terletak dibawah
abdomen sebelah kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di bawah hati
melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura hepatika.
ü Kolon transversum. Panjangnya ± 38 cm, membujur dari
kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen, sebelah kanan
terdapat fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.
ü Kolon desendens. Panjangnya ± 25 cm, terletak di bawah
abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dari fleksura lienalis sampai
ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
ü Kolon sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon desendens
terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai huruf S,
ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
ü Rektum. Terletak di bawah kolon sigmoid yang
menghubungkan intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di
depan os sakrum dan os koksigis.
10. Usus
Buntu / Appendiks Vermiformis
Usus
buntu dalam bahasa latin disebut appendiks vermiformis. Pada awalnya organ ini
dianggap sebagai organ tambahan yang tidak memiliki fungsi, tetati saat ini
diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara
aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana
memiliki/berisi kelenjar limfoid.
11. Rektum
Rektum
dalam bahasa latin regere (meluruskan , mengatur). Organ ini berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena
penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan
keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali
material akan dikembalikan ke usus besar, dimana penyerapan air akan kembali
dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan
pengerasan feses akan terjadi.
12. Anus
Anus adalah bagian dari
saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara luar).
Terletak di dasar pelvis bagian posterior dari peritoneum. Dindingnya diperkuat
oleh 3 otot sfingter yaitu:
·
Sfingter ani internus
(sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.
·
Sfingter levator ani,
bekerja juga tidak menurut kehendak.
·
Sfingter ani eksternus
(sebelah bawah), bekerja sesuai kehendak.
Proses
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Sel
Nutrisi yang dibutuhkan
oleh sel-sel tubuh meliputi: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan
air.
1. Karbohidrat.
Karbohidrat merupakan
sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Gugus penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi
monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi karbohidrat adalah:
a. Sebagai sumber energi utama.
b. Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia
lain.
c. Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang
sangat penting dalam pewarisan sifat.
d. Sebagai senyawa yang membantu proses berlangsungnya
BAB.
2. Lemak
Lemak merupakan senyawa
organik majemuk. Lemak diserap oleh tubuh dalam bentuk gliserol dan asam lemak.
fungsi lemak yaitu:
a. Sebagai pelindng tubuh dari pengaruh suhu rendah.
b. Sebagi pelarut vitamin A, D, E, K.
c. Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital.
d. Sebagai penghasil energi tertinggi.
e. Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel.
f.
Sebagai salah satu bahan
penyusun hormon dan vitamin.
g. Sebagai salah satu bahan peyusun garam empedu, asam
kholat, dan hormon seks.
3. Protein
Komponen
dasar dari senyawa protein adalah asam amino yang dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu: asam amino esensial, semiesensial, dan non esensial. Fungsi
protein bagi tubuh adalah:
a. Sebagai zat pembangun tubu, menyusun
sel-sel baru untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
b. Sebagai bahan baku enzim, antibodi dan
hormon.
c. Menjaga kestabilan tekanan osmotik caira
didalam rongga tubuh.
d. Sebagai penghasil energi apabila energi
utama tidak mencukupi.
4. Vitamin
Vitamin
dapat dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan
vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Fungsi vitamin bagi
tubuh adalah:
a. Memperlancar metabolisme tubuh.
b. Sebagai biokatalisator reaksi dalam tubuh.
5. Mineral
Garam mineral
yang dibutuhkan oleh tbuh yaitu:
a. Zat kapur (Ca) berfungsi membantu proses penggumpalan
darah, mempengaruhi penerimaan rangsang pada syaraf, bersama fosfor membentuk
matriks tulang.
b. Fosfor, berfungsi dalam pembelahan inti
sel dan memindahkan sifat-sifat keturunan, mempengaruhi semua proses perombakan
dan pembentukan zat.
c. Zat besi, berfungsi sebagai komponen dalam
hemoglobin untuk mengikat oksigen dalam eritrosit.
d. Flour, berfungsi menguatkan gigi.
e. Kalium, berfungsi sebagai komponen
anorganik yang penting di dalam cairan intraseluler, komponen penting dalam
transmisi impuls syaraf dan kontraksi otot.
f.
Natrium
dan chlor berfungsi membantu iritabilitas dari sel-sel otot, natrium sebagai
buffer.
g. Yodium, berfungsi sebagai pembentukan
tiroksin.
6. Air
Air
tergolong sebagai zat makanan karena air selalu diperlukan sebagai bahan
pelarut dalam metabolisme tubuh. Air yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung
berat badan, jenis kelamin, aktivitas, dan suhu lingkungan. Fungsi air yaitu:
a. Melarutkan senyawa lain.
b. Mengangkut zat dari sel ke sel atau
aringan ke jaringan lainnya.
c. Menjaga kestabilan tubuh.
Makanan atau nutrisi yang telah diproses
dalam sistem pencernaan akan diangkut oleh sistem sirkulasi (yang diatur oleh
sistem kardiovaskular) yang membawa nutrien dan gas ke semua sel, jaringan,
organ, dan sistem organ serta membawa membawa produk akhir metabolik keluar
dari sel, jaringan, organ dan sistem organ.
Transpor nutrisi, gas, hormon, enzim dan
zat-zat vital lainnya dibawa darah melalui pembuluh darah kapiler ke seluruh
sel tubuh, kemudian zat-zat sisa dibawa darah menuju paru-paru, ginjal atau
kulit untuk dikeluarkan oleh tubuh.
Seluruh jaringan (kumpulan dari beberapa
sel) memiliki pembuluh darah kapiler kecuali kartilago, rambut, kuku dan kornea
mata.
Hormon-Hormon Terkait Dengan Kebutuhan Nutrisi Makro Dan Mikro Nutrien
1. Hormon insulin
Hormon ini
dihasilkan oleh sel beta yang berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah serta
hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh.
2. Hormon glukagon
Adalah suatu
hormon yang dikeluarkan pankreas yang berfungsi untuk meningkatkan kadar
glukosa darah.
3. Hormon pertumbuhan
Hormon
pertumbuhan adalah hormon peptida yang merangsang pertumbuhan, reproduksi sel
dan regenerasi pada manusia.
4. Hormon tiroksin
Adalah hormon
utama yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Hormon ini membantu sintesis
protein dan pertumbuhan, dan juga membantu mengatur metabolisme tubuh.
5. Hormon kortisol
Merupakan
hormon steroid, lebih khusus glukokortikoid yang diproduksi oleh kelenjar
adrenal.
6. Hormon somatostatin
Adalah peptida
yang dihasilkan oleh beberapa jaringan tubuh, termasuk hipotalamus.
7. Hormon epinefrin / norepinefrin
Adalah sebuah
katekolamin dengan peran ganda sebagai hormon dan neurotransmitter.
Metabolime
Karbohidrat, Lemak, Dan Protein
1.
Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam sel. Metabolisme
karbohidrat merupakan pusat dari semua proses metabolisme. Glukosa
dimetabolisme melalui tahap oksidatif yang berlangsung secara aerobik (dalam
mitokondrio) maupun anaerobik (dalam sitosol) yang menghasilkan pembentukan
ATP.
Jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut:
a) Glukosa sebagai bahan bakar
utama metabolisme akan mengalami glikolisis (dipecah) menjadi 2 piruvat jika
tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
b) Selanjutnya masing-masing
piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa
ATP.
c) Asetil KoA akan masuk ke jalur
persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa
ATP.
d) Jika sumber glukosa
berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa tidak dipecah, melainkan
akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut glikogen). Glikogen ini
disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas
penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi menjadi
jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
e) Jika terjadi kekurangan
glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen dipecah menjadi glukosa.
Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat
sampai dengan siklus asam sitrat.
f)
Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan
glikogenpun juga habis, maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan
protein harus digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan
glukosa baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa
baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh energi.
2.
Metabolisme
Lemak
Ada 3 fase, yaitu:
a. Beta Oksidasi
Proses pemutusan atau perubahan asam lemak manjadi
asetil co-A. Asetil co-A terdiri 2 atom C → sehingga
jumlah asetil co-A yang dihasilkan = jumlah atom dalam rantai karbon asam lemak
: 2.
b. Siklus Krebs
Proses perubahan asetl ko-A →
H + CO2. Proses ini terjadi di dalam mitokondria. Pengambilana asetil co-A di
sitoplasma dilakukan oleh: axalo asetat → proses pengambiln ini terus
berlangsung sampai asetil ci-A di sitoplasma habis. Oksaloasetat berasal dari
asam piruvat. Jika asupan nutrisi kekurangan KH → kurang asam piruvat → kurang
oxaloasetat.
c. Fosforilasi
Oksidatif
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tersebut ditangkap oleh ADP untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP. Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam proses rantai respirasi. Fosforilasi oksidatif → proses merubah ADP → ATP (dengan menngunakan energi hasil reaksi H2 + O2 → H2O + E)
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tersebut ditangkap oleh ADP untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP. Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam proses rantai respirasi. Fosforilasi oksidatif → proses merubah ADP → ATP (dengan menngunakan energi hasil reaksi H2 + O2 → H2O + E)
3.
Metabolisme Protein
¾ zat padat tubuh terdiri dari protein (otot,
enzim, protein plasma, antibodi, hormon). Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide. Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan
fibril → protein fibrosa. Macam protein fibrosa: kolagen
(tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut, kuku);
dan aktin-miosin.
Transport Protein
-
Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk
asam amino → masuk darah.
-
Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel
untuk disimpan.
-
Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk
protein (dengan menggunakan enzim)
-
Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan
dan mengolah protein
Penggunaan Protein
Untuk Energi
-
Jika jumlah protein terus meningkat → protein
sel dipecah jadi asam amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk
lemak.
-
Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di
hati dengan proses: deaminasi atau transaminasi
-
Deaminasi: proses pembuangan gugus amino dari
asam amino
-
Transaminasi: proses perubahan asam amino
menjadi asam keto
Metabolisme
Purin, Pirimidin, Porfirin
1. Purin dan pirimidin
Purin
dan pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNS, koenzim (NAD, NADP, ATP,
UDPG). Inti purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul asam
nukleat RNA dan DNA. Purin dan pirimidin merupakan unsur yang nonesensial
secara dietetik artinya manusia dapat mensintesis nukleotida secara denovo,
meskipun tidak mengkonsumsi asam nukleat.
2. Biosintesa nukleotida purin
Sintesis
pertama terbentuk sepenuhnya nukleotida purin, monophosphate insosine, IMP
dimulai dengan 5-phospho-α-ribosyl-1-pirofosfat, PRPP. Tiga proses
berkontribusi pada nukleotida purin biosuntesis adalah:
a. Sintesis dari amphibolic peralihan
b. Phosphoribosylation dari purin
c. Fosforilasi nukleosida purin
3. Biosintesa nukleotida pirimidin
Basis
menyelesaikan pertama adalah berasal dari 1 mol glutamin, salah astu mol ATP
dan 1 ml CO2 (yang merupakan karbamoilfosfat) dan 1 mos aspartate.
4. Katabolisme purin
·
Adenosin →
Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat
·
Guanosin →
Guanin → Santin → Asam Urat
·
Santin oksidase
adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tsb banyak terdapat di:
hati, ginjal, usus halus
·
Penyakit Gout
(pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh, sehingga terjadi
penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi
5. Katabolisme pirimidin
·
Sitosin →
Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 + NH3
·
Timin →
Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3
·
Katabolisme
pirimidin terutama berlangsung di hati
6. Porfirin
Adalah suatu
senyawa organik yang mengandung empatcincin pirol, suatu cincin segi lima ang
terdiri dari empat atom karbon dengan atom nitrogen pada satu sudut. Sifat khas
porfirim yaitu pembentukan kompleks dengan ion-ion logam yang terikat pada atom
N cincin-cincin pirol.
7. Biosintesa heme
Ada 2 tahap,
yaitu:
a. Sintesa porfirin
Porfirin
adalah senyawa siklik yg dibentuk oleh 4 cincin pirol. Masing-masing cincin
dihubungkan oleh 4 jembatan metenil (-HC=).
b. Sintesa heme
Selama proses metabolisme, pemakaian heme untuk
sintesa sitokro sitokrom P 450 meningkat sehingga
konsentrasi heme dalam sel menurun yang menyebabkan meningkatnya amlev
sintetase Protoporfirin III + Fe2+ heme sintetase heme ferokelatase (di
mitokondria). Sintesa heme terjadi dalam sebagian besar jaringan mamalia,
kecuali eritrosit dewasa (karena tidak mengandung mitokondria).
Pembentukan
Urea
1. Mekanisme Di Hati
Jika sel
tubuh kelebihan asam amino, asam amino tersebut akan mengalami deaminasi.
Deaminasi merupakan pemindahan gugus amin (-NH) dari asam amino. Deaminasi
mengakibatkan terkumpulnya amonia yang bersifat racun. Hati dengan bantuan
enzim arginase akan mengubah arginin (salah satu asam amino esensial) menjadi
ornitin dan urea. Urea akan dibuang melalui ginjal, sedangkan ornitin akan
mengikat amonia yang bersifat racun dan akan dikeluarkan ke dalam empedu dan
urin.
2. Mekanisme Di Nefron Ginjal
Di dalam
ginjal terjadi serangkaian proses pembentukan urine. Proses pembentukan urine meliputi
3 tahap yaitu :
a.
Tahap Penyaringan
(Filtrasi).
Tahap filtrasi terjadi di badan Malpighi yang di
dalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman. Proses filtrasi: Ketika darah yang
mengandung air, garam, gula, urea dan zat-zat lain serta sel-sel darah dan
molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga
mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori
endotelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein.
Kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam
ruang kapsula Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau urine primer. Urine primer ini
mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea dan ion anorganik. Glukosa,
ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh.
b.
Tahap penyerapan kembali
(reabsorpsi).
Filtrat glomerulus atau urine primer mengalami tahap
reabsorpsi yang terjadi di dalam tubulus
kontortus proksimal, dan lengkung
Henle. Proses tahap ini dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus
ginjal. Banyaknya zat yang direabsorpsi tergantung kebutuhan tubuh saat
itu. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain adalah: glukosa, asam amino, ion-ion
Na+, K+, Ca, 2+, Cl-, HCO3-, dan HbO42-, sedangkan kadar urea menjadi
lebih tinggi. Proses reabsorpsi: mula-mula urine primer masuk dari
glomerulus ke tubulus kontortus proksimal, kemudian mulai direabsorpsi hingga
mencapai lengkung Henle. Zat-zat yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini
adalah glukosa, ion Na+, air, dan ion Cl-. Setiba di lengkung Henle, volume
filtrat telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine sekunder atau filtrat tubulus. Kandungan urine sekunder adalah air,
garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urine. Urine sekunder masuk ke dalam tubulus kontortus distal dan terjadi lagi penyerapan zat-zat
yang tidak digunakan dan kelebihan air diserap sehingga terbentuk urine.
c.
Tahap Pengeluaran (Augmentasi).
Urine sekunder dari tubulus kontortus distal akan
turun menuju saluran pengumpul
(tubulus kolektivas). Dari tubulus kolektivas, urine dibawa ke pelvis renalis, lalu ke ureter menuju kantung kemih (vesika urinaria).
Keadaan Kenyang Dan Puasa
1. Metabolisme Kenyang
Selama makan, kita memasukkan karbohidrat, lemak, dan
protein, yang kemudian dicerna dan diserap. Sebagian bahan makanan ini
digunakan dalam jalur-jalur yang menghasilkan ATP, untuk memenuhi kebutuhan
energi segera. Kelebihan konsumsi bahan bakar yang melebihi kebutuhan energi
tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat bahan tersebut disimpan. Selama
periode dari permulaan absorpsi sampai absorpsi selesai, kita berada dalam
keadaan kenyang atau keadaan absorptif.
2. Metabolisme Puasa
Kadar glukosa darah memuncak pada waktu sekitar 1 jam
setelah makan, dua jam setelah makan, kadar kembali ke rentang puasa (antara
80-100mg/dL) seiring dengan oksidasi atau pengubahan glukosa menjadi bentuk
simpanan bahan bakar oleh jaringan penurunan glukosa menyebabkan penurunan sekresi
insulin. Namun, apabila kita berpuasa terus selama 12 jam, kita masuk ke status
basal yang di kenal sebagai keaadaan pasca obsobtif.
Tanda Dan
Gejala Gangguan Nutrisi
a. Penampilan
umum : lemah, tampak sakit kronis atau akut
b. Rambut
: kusam dan kering, rapuh, pigmen berkurang, mudah dicabut, tipis dan kasar
c. Wajah
: kulit gelap diatas pipi dan dibawah mata, kulit bebecak, muka bengkak atau
pipi kempot
d. Mata
: membrane mata pucat, kering
e. Bibir
: bengkak dan kasar, lesi disudut mulut
f.
Lidah : tampak lembut, bengkak merah
daging, sakit, papilla atropi
g. Gigi
: karies, kecoklatan, malposisi
h. Gusi
: seperti spon, mudah berdarah
i.
Klenjar : pembesaran kelenjar tiroid
j.
Kulit : kasar, kering, berbecak, bengkak,
pucat